Pengalaman Outdoor Learning Bhakti Alam Pasuruan karya Maya Zahira


Kegiatan Outdoor Learning Wisata
Bhakti Alam Pasuruan
          Hari Kamis adalah hari yang kutunggu-tunggu untuk kegiatan Outdoor Learning. Sebut saja dengan kegiatan Outbond. Di saat jam 03.30 saya sudah berada di depan sekolah begitupun teman saya yang lain dengan memakai kaos outbond berwarna orange dan abu-abu. Terdengar suara Tarhim  dari masjid, kami semua bergegas pergi ke sekolah untuk melaksanakan sholat subuh. Setelah sholat kami melihat bus yang bernama New Atika sudah berada di depan sekolah.


Sebelum berangkat masing-masing wali kelas memberikan kartu nama. Setelah itu semua murid yang juganya termasuk saya berbaris seraya menuju bus yang telah ditentukan oleh panitia. Saya dan teman-teman yang lain sudah menaiki bus masing-masing, yang memiliki tujuan ke Wisata Bhakti Alam Pasuruan.
          Kami berangkat dari SDN Ditotrunan 01 pukul 05.12, dan dikemudikan oleh Pak Hadi Sutikno. Di dalam bus kami diberikan bingkisan Roti 88. Saat berada di Leces semua bus turun di SPBU, untuk pergi ke toilet. Selang beberapa menit semua murid kembali ke bus masing-masing, perjalanan segera dilanjutkan. Sebelum kami sampai ke Bhakti Alam Pasuruan, kami melewati sebuah desa yang bernama Desa Ngembul dan kecamatan Tutur. Kami banyak melewati jalan tikungan dan jalan yang menanjak. Setelah beberapa tikungan kami akhirnya sampai di Bhakti Alam pasuruan, pada pukul 09.12.
          Sesampai disana kami menyiapkan barang-barang yang perlu dibawa seperti tas yang berisi baju ganti, lembar kerja, HP, dan lain-lain untuk dibawa turun. Sebelum diberi makan siang, paitia mengatur masing-masing kelompok. Saya berada dikelompok B. Makan siang akhirnya sudah dilaksanakan, lalu kami pergi ke lapangan Bhakti Alam. Semua keluarga SDN Ditotrunan 01 foto bersama dengan membawa banner.



 Setelah itu kami menelusuri jembatan yang dibawahnya jurang, pastinya saat melewati semua merasa merinding bukan?. Disaat selesai menyusuri jembatan kami bertemu dengan kakak EO. Kami menunggu bus Wisata Bhakti Alam untuk bisa ke tempat lahan Outbond, 3 bus pun tiba. Kami semua naik satu persatu. Nama pemandu wisata bus Bhakti Alam adalah pak Darmo.

          Sesampai disana kami melakukan sebuah permainan yang bernama Sebenarnya dan Sebaliknya, yang bertujuan untuk melatih konsentrasi otak.



 Setelah itu kami menaiki bus Bhakti Alam, dan kami dikenalkan macam-macam tumbuhan disana. Yang kutahu tumbuhan yang menjadi icon Bhakti Alam adalah durian, karena disana banyak sekali pohon durian. Kami semua diajak pergi ke tempat Hydroponik, tumbuhan yang saya temui disana antara lain selada air, selada romen, dan sawi.




Tidak terasa suara rintikan hujan terdengar, semua murid menunggu kereta traktor untuk membawa kami ke Pawon Jowo. Setelah sampai disana, saya melihat teman yang lain sudah berada disana terlebih dahulu. Mungkin mereka menaiki kereta traktor pertama.
          Disana kami diberi tester makanan yang berbagai macam kripik, dan yang paling unik adalah saya melihat benda-benda kuno atau zaman dahulu saya belum lahir. Yah salah satunya TV kuno, radio kuno, telepon rumah yang kuno. Saya membeli beberapa oleh-oleh dari Bhakti Alam, setelah mengantri saya oleh kakak EO diperintahkan untuk langsung kembali ke bus Bhakti Alam. Kami menunggu beberapa teman, lalu kami dibawa ke tempat lahan untuk menanam padi dan pemerahan susu sapi. Disana kami menanam padi bersama.
 


Kata kakak EO setelah 3 bulan padi itu bisa dipanen. Berikutnya kami pergi ke sebuah tempat pemerahan susu sapi, kami diberi tahu cara memeras susu sapi. Ternyata sapi juga memiliki nama loh..namanya Zizah, kata  kakak EO tidak wajib untuk memeras susu sapi, karena saya berada dibarisan depan, saya diajak untuk memeras susu sapi lebih dulu. Yah tentu saja saya lari, karen saya tidak mau memeras susu sapi begitu juga dengan teman saya.
          Memeras susu sapi telah berlalu, kami melingkari sebuah petugas Bhakti Alam yang ditugaskan untuk menjelaskan Biogas dan gas metanol. Setelah keluar dari tempat pemerahan susu sapi kami foto bersama dengan teman sekelas dan wali kelas masing-masing. Tak terasa bus wiasata tiba, disaat hujan pemandangan bentang alam sangat terlihat indah. Kami kembali ketempat semula yang pertama menunggu bus wisata, dan menyusuri jembatan itu lagi. Setelah sampai di lapangan Bhakti Alam kami melakukan makan siang, setelah makan siang kami melakukan sholat jama ‘ Dzuhur dan Ashar. Dan kami melewati jembatan lagi untuk pergi ke tempat Fly Fox.
          Terasa takut saya dan teman saya bernama Tarisha, Nadya, Iqtara tidak ikut kegiatan Fly Fox. Kami kembali ke sebuah tempat yang hampir mirip joglo, disana saya dan teman saya meletakkan tas dan barang yang lain untuk pergi ke taman air yang namanya Taman Air Imut. Kukira itu adalah kolam renang ternyata hanya tempat bermain air, jadi tidak bisa dibuat untuk tempat berenang. Tidak lama kemudian saya dan teman saya mengambil baju ganti dan peralatan mandi, saya melihat kamar mandi perempuan begitu sangat ramai. Daripada saya pergi ke kamar mandi diatas, takutnya ramai juga. Setengah jam kemudian giliran saya untuk mandi.
          Setelah selesai mandi saya mendengar peluit dari guru saya, yang berarti mau pulang. Saya dan teman saya berlari agar tidak tertinggal, dan segera menuju bus kami New Atika. Kami kira setelah menaiki bus langsung berangkat pulang, ternyata masih ada teman saya yang belum kembali ke bus. Karena ada waktu kosong saya bermain HP, teman saya yang berada dibelakang menawarkan sebungkus cilok milik pedagang orang lain. Harga cilok itu 5 ribu rupiah, tentu saja saya membelinya. Saat bus berangkat pulang, panitia mengabsen semua murid, takutnya ada siswa yang tertinggal. Syukurlah semua murid sudah lengkap.
          Tiba-tiba saya merasa ingin tidur, lalu saya tidur. Beberapa menit saya terbangun untuk menghidupkan HP. Daripada saya diam melamun saya bermain HP sambil tiduran. Lalu teman saya yang duduk bersama saya, berkata kalau sudah waktunya makan malam. Saya melihat ada banner tulisan Warung Wong Solo, ternyata makan di Warung Wong Solo. Setelah turun dari bus saya langsung mengajak teman saya dan berlari menuju kamar mandi, ternyata di kamar mandi antri. Tapi tidak terlalu panjang, setelah ke kamar mandi saya masuk ke dalam rumah makan. Setelah jam 21.12, saya dijemput langsung oleh orang tua saya.
         
         

         
         

0 Response to "Pengalaman Outdoor Learning Bhakti Alam Pasuruan karya Maya Zahira"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan